MENGAMATI
PERUBAHAN ENTALPI REAKSI
LAPORAN
PRAKTIKUM
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Pelajaran KIMIA
Nama : Siti rahma
Kelas : XI IPA 2
NIS : 14967
No. Urut : 33
SMAN 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENDAHULUAN
1. Judul Kegiatan:
Perubahanentalpi reaksi
2. Tujuan :
Percobaan ini dilakukan untuk
menentukan perubahan entalpi pada reaksi antara
larutan natrium hidroksida dengan
larutan asam klorida.
3. Dasar Teori
Entalpi adalah jumlah dari semua
bentuk energi yang tersimpan dalam suatu zat. Reaksi kimia umumnya berlangsung
pada wadah terbuka dan tekanan tetap. Oleh karena itu setelah terjadi perubahan
kimia akan terjadi perubahan entalpi pula. Perubahan entalpi sistem suatu
reaksi ditentukan oleh keadaan awal (pereaksi) dan keadaan akhir (hasil akhir).
∆H = -
Persamaan
termokimia adalah persamaan reaksi yang melibatkan perubahan entalpi dan penulisannya dikaitkan dengan koefisien
reaksi dan wujud zat. Pada persamaan termokimia koefisien reaksi
menunjukkanperbandingan jumlah mol dan mempengaruhi nilai perubahan entalpi.
Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada keadaan standar yaitu pada
25°C
(298 K) dan tekanan 1 atmosfer (1 atm) disebut
perubahan entalpi dasar dan diberi lambang ΔH°. Satuan energi yang digunakan untuk ΔH° menurut satuan internasional (SI) adalah joule (J). Namun dalam
menyatakan energi dalam suatu makanan masih menggunakan satuan kalori (kal)
dimana 1 kalori setara dengan 4,184 J atau 1 kkal (kilokalori) setara dengan
4,184 kJ (kilojoule).
Macam-macam perubahan entalpi :
1.
Perubahan entalpi
pembentukan standar (ΔHf°) adalah
jumlah kalor yang
dilepaskan atau
dibutuhkan pada reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya dalam
keadaan stabil pada keadaan standar (25°C atau 298 K dan 1 atm).
2.
Perubahan entalpi
penguraian standar (ΔHd°) adalah
jumlah kalor yang
dilepaskan atau dibutuhkan pada reaksi penguraian 1
mol senyawa menjadi
unsur-unsurnya dalam keadaan stabil pada keadaan
standar (25°C atau 298 Kdan 1 atm). Entalpi penguraian merupakan kebalikan dari
entalpi pembentukan.
ΔHd° = - ΔHf°
3.
Perubahan entalpi
pembakaran standar (ΔHc°) adalah
jumlah kalor yang
dilepaskan pada reaksi pembakaran sempurna 1 mol zat
(unsur atau senyawa) dalam keadaan stabil pada keadaan standar (25°C atau 298 K
dan 1 atm). Reaksi pembakaran tergantung pada jumlah oksigen yang bereaksi.
4.
Perubahan entalpi
pelarutan standar (ΔHs°) adalah
jumlah kalor yang
dilepaskan atau dibutuhkan pada saat 1 mol zat
dilarutkan dalam pelarut berlebih menjadi larutan encer pada keadaan standar
(25°C atau 298 K dan 1 atm).
Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau
dilepaskan sistem pada suatu reaksi adalah kalorimeter. Secara sederhana
kalorimeter dapat dibuat dari gelas gabus atau styrofoam cup. Gabus bersifat isolator sehingga dianggap dapat menahan kalor untuk
pindah ke lingkungan. Pada reaksi eksotermis, kalor yang dilepaskan tetap
berada dalam larutan untuk menaikkan suhu. Sedangkanpadareaksiendotermis, kalordiserap dari larutan dan
suhupunturun. Jadi, tidak ada kalor yang berpindah dari sitemkelingkungan.
Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang dirancang khusus untuk reaksi
pembakaran yang melibatkan gas. Pada kalorimeter bom terdapat ruang khusus
berisi pereaksi dan hasil reaksi (tempat terjadinya reaksi kimia atau sistem).
Ruang khusus ini dikelilingi oleh air, termometer, pengaduk, dan wadah pembatas
kalorimeter sebagai lingkungan.
= m
x c x ∆T
= C x ∆T
Dengan, q =
jumlah kalor
m= massa air (larutan) di dalam kalorimeter
c= kalor jenis air (larutan) di dalam kalorimeter
C= kapasitas kalor dari bom kalorimeter
∆T= kenaikan suhu larutan (kalorimeter)
PEMBAHASAN
Laporan Kerja
Alat dan Bahan :
1.
Bejana plastik
2.
Sulinder ukur
3.
tissue
4.
termometer
5.
larutan NaOH
6.
larutan HCL
Cara Kerja :
1. Masukkan 50 larutan NaOH 1 M ke dalam bejana plastik dan
50 larutan HCL 1
M ke dalam silinder ukur.
2. Ukur suhu kedua larutan itu. Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan
sebelum dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika suhu kedua
larutan berbeda,tentukan suhu rata-rata (suhu awal).
3. Tuangkan HCL ke dalam bejana plastik
yang berisi larutan NaOH, aduk dengan termometer dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh
termometer itu. Suhu akan naik kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun.
Catatlah suhu yang tetap itu (suhu akhir).
HASIL
PENGAMATAN
No
|
Kegiatan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
Larutan NaOH 1M
ke dalam bejana plastik
|
Suhu menjadi C
|
2.
|
Larutan HCL
1 M ke dalam silinder ukur
|
Suhu menjadi
C
|
3.
|
Pencampuran
antara larutan HCL dengan larutan NaOH
|
Suhu naik
menjadi C
|
4
|
Perubahan suhu ∆T
|
33-31= C
|
Pertanyaan
1.
Hitunglah energi yang
harus pindah ke lingkungan agar suhu larutan hasil reaksi turun menjadi sama
dengan suhu pereaksi (suhu awal).
2.
Hitunglah jumlah mol
NaOH dalam 50 larutan NaOH 1M dan jumlah mol HCL dalam 50 larutan HCL 1 M.
3.
Hitunglah perubahan
entalpi (∆H) per mol yang terbentuk dalam reaksi.
4.
Tulis persamaan termokimia
untuk reaksi ini.
Jawaban
1.
HCL = C
suhu awal
NaOH = C
HCL + NaOH = C
suhu akhir
= m. c . ∆t
= 100 g
. 4,18 J . 2 K
= 418 J . 2 K
= 836 j
= -q larutan
= - 836 j
2.
Jumlah mol NaOH, n = V
x M = 0,05 L x 1 mol = 0, 5 mol
Jumlah mol HCL, n = V x M = 0,05 L x 1 mol = 0,05 mol
3.
= x -836 J
= -16720 J
= - 16,72
KJ
Jadi, ∆H (reaksi) = = - 16,72
PENUTUP
Kesimpulan
Reaksi yang
terjadi antara larutan NaOH dengan HCl adalah reaksi eksoterm karena tidak ada
kalor (perpindahan materi maupun energi) yang terbuang ke lingkungan. Perubahan
entalpi (ΔH) reaksi dipengaruhi oleh kondisi (suhu dan tekanan) pengukuran.
Perubahan kalor pada suatu reaksi diukur dengan mengukur perubahan suhu yang terjadi.
Saran
Dengan adanya laporan ini, penulis
mengemukakan saran antara lain :
a. Sebaiknya siswa lebih memperdalam pengetahuan
tentang reaksi eksoterm dan
endoterm.
b. Diharapkan setiap anggota kelompok bisa
bekerja sama dalam melakukan kerja
ilmiah, agar hasil pengamatan
lebih baik lagi.
c. Diharapkan kepada guru agar menjelaskan secara
mendetail mengenai reaksi eksoterm dan endoterm.
1 komentar:
makasih banyak ya :D
Posting Komentar