1.
Menjelaskan kebijakan sementara pemerintah
dalam hidup ekonomi pasca proklamasi !
Kondisi
perekonomian Indonesia di awal kemerdekaan dalam keadaan sulit sebab bangsa
Indonesia belum memiliki mata uang sendiri. Untuk sementara pemerintah RI
menetapkan berlakunya tiga mata uang di Indonesia antara lain, mata uang de Javache Bank , mata uang Hindia
Belanda, dan mata uang penduduk Jepang.
Ada beberapa
sebab kondisi ekonomi Indonesia di awal kemerdekaan mengalami kemerosotan
adalah sebagai berikut :
a. Peredaran mata uang Jepang yang tidak
terkendali.
b. Diedarkan uang cadangan sebesar 2.3 miliar.
c. Kas Negara kosong.
d. Pajak dan bea masuk sangan berkurang.
e. Hasil prodoksi pertanian dan perkebunan tidak
dapat diekspor.
Dalam mengatasi kondisi perekonomian
yang makin memburuk, pemerintah mengambil langkah-langkah sebagai berikut.
a. Mengangkan Ir. Suharman sebagai Menteri
Keuangan, mengusulkan pada Badan Pekerjaan Komite Nasional Indonesia Pusat
(BP-KNIP) untuk mlaksanakan pinjaman nasional. Pinjaman nasional merupakan
upayah pemerintah RI unutk mengumpulkan dana dari masyarakat unutk
menyelanggarakn pemerintahan. Usul ini diterima BP-KNIP sebagai salah satu
solusi dari krisis ekonomi. Pinjaman nasional dilakukan pada bulan juli 1946.
Rakyat harus menytor uangnya ke Bank Tabunagn Pos atau rumah-rumah penggadaian.
Upayah penyetoran pada tahap awal berhasil mengumpulkan dana sebesar
Rp.500.000.000,00. Dana yang dosetor oloeh rakyat Indonesia akan dikembalakan
selama 40 tahun.
b. Pada tanggal 1 Oktober 1946 dikeluarkan UU No.
17 Tahun 1946 tentang Pengeluaran Uang Kertas Republik Indonesia yang kemudian
dikenal dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Pada tanggal 25 Oktober 1946
diatur dengan dasar pertukarannya dengan UU No. 19 Tahun 1946, yakni 50 rupiah
uang Jepang disamakan 1 rupiah ORI, dan diluar Jawa dan Madura 100 rupiah uang
Jepang sama dengan 1 rupiah ORI.
c. Setelah menerbitkan ORI , pemerintah RI
kemudian mendirikan suatu bank yang fngsiny sebagai pengatur nelai tukar uang
pendudukan Jepang dan ORI . Bank tersebut adalah bank Negara Indonesia (BNI)
yang didirikan 1 November 1946. Bank ini pada awalnya adalah sebuah yayasan
pusat bank yang didirikan oleh Margono Djojohadikusumo pada bulan Juli 1946 .
tugas BNI kemudian di alihkan pada Bank Indonesia sejak tahun 1953, setelah
dilakukan nasionalisasi terhadap De
Javasche Bank .
d. Pada bulan februari 1946 pemerintah melakukan
konfrensi ekonomi yang menghasilkan konsepsi sebagai berikut .
1) Bahan makann akan di tandatngani Badan
Pengawasan Makan Rakyat yang kemudian menjadi Badan Persediaan dan Pembahagian
Bahan Makanan(PPBM).
2) Meningkatkan produksi perkebunan diawasi
langsung pemerintah.
3) Dibentuk Badan Perencanaan Ekonomi oleh
Menteri Kemakmuran dr.A.K. Gani pada tanggal 19 Januari 1947.
Hasil sidang BPE memutuskan Rencana
Pembangunan sepuluh tahun rencana
pertama yang dikemukakan yaitu sebagai berikut.
1) Semua bangunan umum, perkebunan, dan industri
yang telah ada sebelum menjadi milik Negara.
2) Bengunan vital yang bersifat umum milik asing
dinasoinalisasikan dengan pembayaran ganti rugi .
3) Perusahaan milik Jepang akan disita sebagai
ganti rugi terhadap RI.
4) Perusahaan modal asing swasta lainya
dikembaliakan kepada yang berhak sesudah diadakan perjanjian RI dengan Belanda
.
e. Menteri Persediaan Makanan Rakyat , I.J.
Kasimo membuat rencana kima tahunan, yaitu sebagai berikut :
1) Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul.
2) Penanaman kembali lahan-lahan kosong di
Sumatra.
3) Pencegahan penyembelihan hewan yang berperan
dalam pertanian.
4) Mengadakan teransmigrasi 20 juta penduduk
Pulau Jawa ke Sumatra dalam waktu 15 tahun.
Rencana Kasimo ini sesuai dengan
Rekonstruksi dan Rasionalisasi (RERA)angakatan perang pada tahun 1948. Tetapi
rencan Kasimo tidak berhasil dilaksanakan dengan baik, karena situasi politik
yang tidak stabil dan adanya Agresi Militer Belanda II.
f.
Pelaksanaan
program Rekonstruksi dan Rasionalisasi
(Rera)
g. Pemerintah mendorong para pengusaha swasta
ikut serta dalam perkembangan ekonomi nasional dengan mengaktifkan kembali
Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE).
h. Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh
(GASIDA) diaktifkan kembali dalam rangka menegakkan ekonomi Indonesia.
Selanjutnya, pada masa Kabinet Djuanda berusaha memperbaiki ekonomi dengan
menggunakan MUNAP (Musyawarah Nasional Pembangunan).
i.
Nasionaliasasi
De Javasche Bank Indonesia . Sebelum
kita membicarakan nasionalisasi De
Javasche Bank, kita ketahui bahwa usaha pemeritah RI dalam memperbaiki
ekonomi dan keuangan dengan membentuk bank Negara Indonesia (BNI) pada tanggal
1 November 1946, yang berawal dari sebuah yayasan pusat Bank yang didirikan
Kuli 1946 di bawah Margono Joyohadikoesoemo, yang sebelumnya telah dirintis
BRI.
Selanjutnya,
pada akhir tahun 1951 kebijakan ekonomi keuangan ditijau kembali sesudah
nasionalisasi De Javasche Bank menjadi
bank Indonesia . cabinet Soekiman akhirnya menasionalisasikan De Javasche Bank yang sebelumnya milik
Belanda , kemudian dinasionalisasikan menjadi milik Republik Indonesia.
Adapun
proses nasionalisasinya adalah sebagai berikut.
1) Dibentuk panitia nasionalisasi De Javasche Bank pada tanggal 19 Juni
1951 berdsarkan keputusan Pemerintah No. 118 Tahun 1951 tanggal 2 Juni 1951.
2) Tugas panitia mengajukan usul rencana
nasionalisasi.
2.
Menjelaskan tujuan belanda melakukan blockade ekonomi pasca proklamasi
!
Adanya blokade
ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan
luar negri RI.
Blokade laut ini
dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan
RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah:
& Untuk
mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia;
& Mencegah
dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya;
& Melindungi
bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan
Indonesia.
3. Menuliskan beberapa upaya pemerintah RI
untuk mengatasi kekacauan dibidang ekonomi!
Pada awal kemerdekaan masih belum sempat melakukan
perbaikan ekonomi secara baik. Baru mulai Pebruari 1946, pemerintah mulai
memprakarsai usaha untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi yang mendesak.
Upaya-upaya itu diantaranya sebagai berikut :
Pinjaman Nasional
Program Pinjaman
Nasional ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan. lr. Surachman dengan
persetujuan BP-KNIP. Pinjaman Nasional akan dibayar kembali selama jangka waktu
40 tahun. Besar pinjaman yang dilakukan pada bulan Juli 1946 sebesar Rp.
1.000.000.000,00. Pada tahun pertama berhasil dikumpulkan uang sejumlah Rp.
500.000.000,00. Sukses yang dicapai ini menunjukkan besarnya dukungan dan
kepercayaan rakyat kepada Pemerintah RI.
Konferensi
Ekonomi
Konferensi
ini dihadiri oleh para cendekiawan, para gubernur dan para pejabat lainnya yang
bertanggungjawab langsung mengenai masalah ekonomi di Jawa. Konferensi ini
dipimpin oleh Menteri Kemakmuran, Ir. Darmawan Mangunkusumo. Tujuan
konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam
menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, seperti :
a. masalah
produksi dan distribusi makanan
Dalam
masalah produksi dan distribusi bahan makanan disepakati bahwa sistem autarki
lokal sebagai kelanjutan dari sistem ekonomi perang Jepang, secara
berangsur-angsur akan dihapuskan dan diganti dengan sistem desentralisasi.
b. masalah
sandang
Mengenai
masalah sandang disepakati bahwa Badan Pengawasan Makanan Rakyat diganti
dengan Badan Persediaan dan Pembagian Makanan (PPBM) yang dipimpin oleh dr.
Sudarsono dan dibawah pengawasan Kementerian Kemakmuran. PPBM dapat
dianggap sebagai awal dari terbentuknya Badan Urusan Logistik (Bulog).
c. status
dan administrasi perkebunan-perkebunan
Mengenai
masalah penilaian kembali status dan administrasi perkebunan yang merupakan
perusahaan vital bagi RI, konferensi ini menyumbangkan beberapa pokok pikiran.
Pada masa Kabinet Sjahrir, persoalan status dan administrasi perkebunan ini
dapat diselesaikan. Semua perkebunan dikuasai oleh negara dengan sistem
sentralisasi di bawah pengawasan Kementerian Kemakmuran.
Konferensi
Ekonomi kedua diadakan di Solo pada tanggal 6 Mei 1946. Konferensi kedua ini
membahas masalah perekonomian yang lebih luas, seperti program ekonomi
pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian harga, distribusi dan alokasi
tenaga manusia. Dalam konferensi ini Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta
memberikan saran-saran yang berkaitan dengan masalah rehabilitasi pabrik gula.
Hal ini disebabkan gula merupakan bahan ekspor yang penting, oleh karena itu
pengusahaannya harus dikuasai oleh negara. Hasil ekspor ini diharapkan dapat
dibelikan atau ditukar dengan barang-barang lainnya yang dibutuhkan RI. Saran
yang disampaikan oleh Wakil Presiden ini dapat direalisasikan pada tanggal 21
Mei 1946 dengan dibentuknya Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara (BPPGN)
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 3/1946. Peraturan tersebut disempurnakan
melalui Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1946, tanggal 6 Juni 1946 mengenai
pembentukan Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).
Pembentukan
Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) pada tanggal 19 Januari 1947
Pembentukan
Badan ini atas inisiatif Menteri Kemakmuran, dr. A.K. Gani. Badan ini
merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk
jangka waktu 2 sampai 3 tahun. Sesudah Badan Perancang ini bersidang, A.K.
Gani mengumumkan Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun. Untuk mendanai Rencana
Pembangunan ini terbuka baik bagi pemodal dalam negeri maupun bagi pemodal
asing. Untuk menampung dana pembangunan tersebut pemerintah akan membentuk Bank
Pembangunan.
Pada
bulan April 1947, Badan Perancang ini diperluas menjadi Panitia Pemikir
Siasat Ekonomi yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Moh.
Hatta, sedangkan A.K. Gani sebagai wakilnya. Panitia ini bertugas
mempelajari, mengumpulkan data dan memberikan saran kepada pemerintah dalam
merencanakan pembangunan ekonomi dan dalam rangka melakukan perundingan dengan
pihak Belanda.
Semua
hasil pemikiran ini belum berhasil dilaksanakan dengan baik, karena situasi
politik dan militer yang tidak memungkinkan. Agresi Militer Belanda
mengakibatkan sebagian besar daerah RI yang memiliki potensi ekonomi baik,
jatuh ke tangan Belanda. Wilayah RI tinggal beberapa keresidenan di Jawa dan
Sumatera yang sebagian besar tergolong sebagai daerah minus dan berpenduduk
padat. Pecahnya Pemberontakan PKI Madiun dan Agresi Militer Belanda II
mengakibatkan kesulitan ekonomi semakin memuncak.
Rekonstruksi
dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA) pada tahun
1948.
Program
yang diprakarsai oleh Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta ini, dimaksudkan
untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, disamping meningkatkan
efesiensi. Rasionalisasi ini meliputi penyempurnaan administrasi negara,
Angkatan Perang dan aparat ekonomi. Sejumlah satuan Angkatan Perang
dikurangi secara dratis. Selanjutnya tenaga-tenaga bekas Angkatan Perang ini
disalurkan ke bidang-bidang produktif dan diurus oleh Kementerian Pembangunan
dan Pemuda.
Rencana
Kasimo (Kasimo Plan)
Program
ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J. Kasimo. Pada dasarnya
program ini berupa Rencana Produksi Tiga Tahun, 1948-1950 mengenai usaha swasembada
pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Untuk mningkatkan
produksi bahan pangan dalam program ini, Kasimo menyarankan agar :
a. menanami
tanah-tanah kosong di Sumatera timur seluas 281.277 ha
b. di
Jawa dilakkan intensifikasi dengan menanam bibit unggul
c. pencegahan
penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi pangan.
d. disetiap
desa dibentuk kebun-kebun bibit.
e. tranmigrasi.
Persatuan
Tenaga Ekonomi (PTE)
Organisasi
yang dipimpin B.R. Motik ini, bertujuan untuk menggiatkan kembali
partisipasi pengusaha swasta. Dengan dibentuknya PTE juga diharapkan dapat dan
melenyapkan individualisasi di kalangan organisasi pedagang sehingga dapat memperkokoh
ketahanan ekonomi bangsa Indonesia. Pemerintah menganjurkan agar pemerintah
daerah usaha-usaha yang dilakukan oleh PTE. Akan tetapi nampaknya PTE tidak
dapat berjalan dengan baik. PTE hanya mampu mendirikan Bank PTE di Yogyakarta
dengan modal awal Rp. 5.000.000. Kegiatan PTE semakin mundur akibat dari Agresi
Militer Belanda.
Selain
PTE perdagangan swasta lainnya yang juga membantu usaha ekonomi pemerintah
adalah Banking and Trading Corporation (Perseroan Bank dan Perdagangan).
4. Menjelaskan yang dimaksud uang ORI dan
bagaimana penggunaanya !
Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik
Indonesia setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu
untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat
pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka. Resmi
beredar pada 30 Oktober 1946, ORI tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks undang-undang. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh Percetakan Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman
serat halus.
Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan
uang kertas Seri ORI II yang terbit di Jogjakarta pada 1 Januari 1947, Seri ORI III di Jogjakarta pada 26 Juli 1947, Seri ORI Baru di Jogjakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.Meski masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di
seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan
terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka
Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman,
seperti di Jogjakarta, Surakarta dan Malang.Namun peredaran ORI tersebut sangat terbatas
dan tidak mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia. Di Sumatera yang beredar
adalah mata uang Jepang. Pada 8 April 1947 Gubernur Provinsi Sumatera
mengeluarkan rupiah URIPS-Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatera.
2 komentar:
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kem***-m*** tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus asah... KI JAYA WARSITO akan membantu
anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
butuh angka togel 2D ,4D, 6D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: KI JAYA WARSITO DI NO: [[[085-342-064-735]]]
ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D
ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND
ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D
DAN PESUGIHAN TUYUL
Apakah Anda mencari pinjaman? Anda membutuhkan Kredit Usaha, Kredit Tanpa Agunan, Kredit Perumahan, Atau yang Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Anda memiliki tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda di sini! perusahaan pinjaman Elina Johnson kita terbatas dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2%. Silahkan hubungi kami melalui e-mail hari ini melalui elinajohnson22@gmail.com
Kami memberikan pinjaman mulai dari Jumlah minimum 5.000 untuk 500.000.000,00 pada followingcurrency yang: United Dolar Negara, Eropa dan Great British Pounds (GBP).
DATA PEMOHON:
1) Nama Lengkap:
2) Negara:
3) Alamat: a
4) Negara:
5) Sex:
6) Status Pernikahan:
7) Pekerjaan:
8) Nomor Telepon:
9) posisi Saat ini di tempat kerja:
10) Pendapatan Bulanan:
11) Jumlah Pinjaman Dibutuhkan:
12) Durasi Pinjaman:
13) Tujuan Pinjaman:
14) Agama:
15) Apakah Anda menerapkan sebelum;
16) Tanggal lahir;
Terima kasih,
Mrs Elina Johnson
Posting Komentar