LAPORAN
PENGAMATAN
Tujuan
Memahami
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Teori
Reaksi berlangsung dengan menyerap atau membebaskan kalor.
Reaksi yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi yang
menyerap kalor disebut reaksi enditerm. Jumlah kalor yang menyertai (
dibebaskan atau diserap ) suatu reaksi kita disebut kalor reaksi. Dalam
termokimia, kiya senantiasa berhadapan dengan reaksi kimia, khususnya tentang
energy yang menyertai reaksi tersebut. Reaksi atau proses yang sedang menjadi
pusat perhatian kita disebut system. Segala sesuatu yang berada di sekitar
system, yaitu dengan apa system itu bereaksi disebut lingkungan.
Adapun aliran kalor pada reaksi eksoterm dan endoterm adalah
sebagai berikut
Pada reaksi endoterm, system menyerap energy. Oleh
Karen itu, entalpi system akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp)
lebih besar dari pada entalpi pereaksi (HR). akibatnya perubahan
entalpi (ΔH), yaitu selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi
bertanda positif
Reaksi endoterm : ΔH = HP – HR
> 0
|
Sebaliknya, pada reaksi eksoterm, system membebaskan
energy,sehingga entalpi system akan berkurang, artinya entalpi produk lebih
kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda
negative.
Reaksi eksoterm : ΔH = HP – HR
< 0
|
Alat dan
Bahan
tabung
reaksi
spatula
spiritus
dan korek api
larutan
asam klorida (HCl)
pita
magnesium
Kristal
barium hidroksida (Ba(OH)2
Kristal
ammonium klorida (NH4Cl)
Serbuk
belerang (S)
Serbuk
besi (Fe)
Bubuk
tembaga (II) karbonat (CuCO3)
Cara kerja
Masukkan
kurang lebih 3 cm3 larutan asam klorida (HCl)
2 M ke dalam
sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 4
cm. amati perubahan yang terjadi dan rasakan perubahan suhu tabung reaksi.
Masukkan Kristal barium hidroksida (Ba(OH)2
. 8H2O) sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan
Kristal ammonium klorida (NH4Cl) sebanyak 2 spatula. Aduk campuran
itu kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya.
Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul. Catat pengamatan
anda.
Campurkan
serbuk belerang sebanyak 6 spatula
dengan serbuk besi ebanyak 2 spatula.masukkan campuran itu ke dalam tabung
reaksi. Panaskan tabung itu sampai berpija. Hentikan pemanasan, amati apa yang
terjadi dan catat pengamatan anda.
Masukkan
3 spatula bubuk tembag (II) karbonat (CuCO3) ke dalam tabung reaksi.
Panaskan tabung sampai mulai terjadi perubahan pada bubuk tersebut. Hentikan,
amati apa yang terjadi dan catat pengamatan anda.
Hasil pengamatan
1)
terdapat gelembung-gelembung pada pita
magnesium, warnah larutan berubah, dan tabung reaksi menjadi panas.
2)
Tidak ada
perubahan suhu pada tabung reaksi, dan campuran berbau gosong.
3)
Campuran
menjadi satu, dan tabung reaksi menjadi panas.
4)
Bubuk
tembaga (II) klorida menjadi hitam
Analisis data
/ Pertanyaan
1)
Gejalah
apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan (1), (2),
(3), dan (4) ?
2)
Jika
hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa
yang anda harapkan terjadi pada percobaan (1) dan (2) ?
3)
Bagaimanakah
jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi(produk) dibandingkan dengan jumlah energy
zat pereaksi (reaktan) pada reaksi (1), (2), (3), dan (4), jika diukur pada
suhu dan tekanan yang sama ?
4)
Gambarkan
diagram tingkat energy untuk keempat reaksi di atas !
5)
Simpulkan
pengertian reaksi eksoterm dan endoterm !
JAWABAN
1)
–
Percobaan pertama terjadi gejala eksoterm
- Percobaan kedua terjadi gejala endoterm
- Percobaan ketiga terjadi gejala eksoterm
- Percobaaan keempat terjadi gejala endoterm
2)
(1) saya
harapkan campuran tersebut tetap dingin karena tidak dipanaskan
(2) yang saya harapkan campuran itu tidak berbau
karena pada saat belum dicampur kedua Kristal tersebut tidak berbau
3) –Percobaan pertama : - (negative)
- percobaan kedua : + (positif)
- percobaan ketiga :+ (positif)
- percobaan keempat : - (negative)
ΔH = HP – HR > 0
a.
Reaksi endoterm untuk percobaan (2)
dan (4)
ΔH = HP – HR < 0
b.
Reaksi
eksoterm untuk percobaan (1) dan ( 3)
5) sebagian reaksi dapat berlangsung pada suhu
rendah, sementara reaksi lain hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi. Reaksi
yang memerlukan pemanasan itu belum tentu endoterm. Reaksi antara serbuk besi
dengan serbuk belerang merupakan contah reaksi eksoterm yang hanya berlangsung
pada suhu tinggi.meskipun memerlukan pemanasan, reaksi itu secara keseluruhan
membebaskan energy. Reaksi eksoterm seperti itu memerlukan panas untuk mencapai
kondisi yang memungkinkan reaksi dapat berlangsung. Jika reaksi sudah mulai
berlangsung, maka pemanasan tidak diperlukan lagi. Sebaliknya, reaksi endoterm
yang berlansung pada suhu tinggi terus-menerus memerlukan pemanasan. Jika
pemanasan dihentikan, maka reaksi itu berhenti. Reaaksi penguraian tembaga (II)
karbonat merupakan contoh reaksi endoterm yang berlangsung pada suhu tinggi.
5 komentar:
Sangat membantu sis, kurang paham bener tentang praktek kemaren tapi udah disuruh buat laporan -_-
Makasi informasinya :)
makasih ya udah bantu , sangat membantu banget bagi para siwa maupun siswi :)
boleh tau ini yg dipake judul lagunya apa ya? hehehehe bagus soalnya:D jwb please:)
Thxs:)
Posting Komentar